Rianti (44), beserta bayinya yang baru lahir ditemukan tewas membusuk
di rumahnya, Pedukuhan Kidul, Desa Bendungan, Kecamatan Wates,
Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jum'at (19/4).
Penyebab kematian korban sampai saat ini masih dalam proses penyelidikan
polisi.
Saat ditemukan, bayi itu masih berada di antara kaki ibunya, dengan
tali pusar terburai dan masih menyambung dari rahim sang ibu. Dari
informasi dihimpun merdeka.com, jasad Rianti ditemukan pertama kali oleh
Sutiyah (40 tahun), sekitar pukul 12.30 WIB. Saat itu, Sutiyah bekerja
di sebuah pabrik kue wingko dekat dengan rumah korban hendak meminta
daun ketela.
Saat Sutiyah memanggil-manggil Rianti untuk minta izin, tidak ada
suara sahutan dari korban. Sutiyah lantas mendekati rumah yang masih
dalam keadaan terkunci itu untuk mengintip situasi.
Penemuan mayat bugil gegerkan wisatawan Pantai Anyer
Pekerja kelab malam tewas tanpa busana, diduga karena HIV/AIDS
Pekerja kelab malam tewas tanpa busana, diduga karena HIV/AIDS
Namun, belum sempat mengintip, Sutiyah mencium bau tak sedap
menyengat keluar dari dalam rumah Rianti. Curiga akan hal itu, Sutiyah
lalu memanggil seorang rekannya di pabrik untuk memeriksa keadaan di
rumah korban. Karena kesulitan masuk, rekan Sutinah pun lantas
mencongkel daun jendela. Usai mencongkel daun jendela, mereka melihat
jasad Rianti dan bayinya dalam kondisi sudah membusuk di lantai kamar
tidur.
Mereka lalu melaporkan peristiwa itu kepada Kepala Dukuh, Suharto.
Kepala Dukuh itu langsung mendatangi rumah Rianti. Setelah melihatnya,
dia lantas melapor ke polisi.
"Beberapa hari terakhir memang rumah itu selalu tertutup. Padahal
biasanya korban terlihat duduk-duduk di teras rumah setiap sore. Warga
sempat melihat korban terakhir kali sekitar tiga hari lalu. Korban ini
memang dalam keadaan hamil beberapa bulan, tapi tidak ada yang tahu
dihamili siapa. Dia bercerai dengan suaminya tiga tahun lalu. Empat
anaknya ikut bapaknya semua di Wates," kata Suharto.
Suharto mengatakan, korban saban hari bekerja sebagai buruh tani dan
hidup sendiri di rumah itu. Menurut dia, kehamilan korban memang menjadi
bahan gunjingan para warga. Bahkan, warga sempat menegur Rianti atas
kondisinya itu. Tetapi, akhirnya warga membiarkan masalah itu, mengingat
perut korban yang semakin membesar.
Menurut Sutinem (65), bibi korban, yang rumahnya berhadapan langsung
dengan rumah Rianti, mengaku tidak merasa curiga dengan keadaan rumah
keponakannya yang selalu tertutup. "Saya tidak mendengar suara-suara
mencurigakan dari rumahnya. Saya kira dia sedang pergi. Terakhir ketemu
Selasa malam lalu, dia main ke rumah saya. Tapi ya enggak merasa aneh.
Dan sejak itu enggak pernah kelihatan lagi. Nah, saya pikir beberapa
hari ini dia lagi pergi ke rumah orangtuanya di Bandung. Dia memang
sering pergi enggak pamit," kata Sutinem.
Penyebab kematian korban hingga kini masih misterius. Usai polisi
melakukan olah tempat kejadian perkara, petugas dari Polres Kulonprogo
langsung membawa jasad korban beserta anaknya ke Rumah Sakit Umum Daerah
Wates untuk dilakukan otopsi.
0 komentar:
Posting Komentar