Sabtu, 06 April 2013

Rumah Sakit Jiwa Lampung Kebanjiran Pasien

Posted by Lensa Peristiwa On 21.42
Ilustrasi
BANDAR LAMPUNG - Sedikitnya tiga hingga lima warga Lampung masuk perawatan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Lampung setiap hari. Pasien yang masuk tidak sebanding dengan yang keluar sehingga RSJ kebanjiran pasien.

Humas RSJ Lampung, David menjelaskan, kapasitas rumah sakit hanya 150 tempat tidur.
"Di hari-hari biasa, jumlah pasien yang datang lebih banyak dari jumlah tempat tidur yang kami miliki," kata David kepada Tribun Lampung (Tribunnews.com Network), Sabtu (7/4/2013).

Dosen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung, Pairulsyah Bagong mengatakan, ada beberapa faktor yang membuat orang mengalami gangguan jiwa.

Di antaranya, karena permasalahan dalam rumah tangga, ekonomi, masalah dalam pekerjaan sehingga membuat seseorang depresi, atau bisa juga karena penggunaan narkoba.

"Masyarakat modern sekarang ini cenderung individual. Dengan perilaku yang kurang bersosialisasi, maka populasi gangguan mental juga bisa jadi meningkat," kata Pairulsyah.

Menurutnya, pola hidup modern yang kurang baik seperti tidak peduli dengan orang lain atau individual, dalam taraf yang lebih jauh membuat seseorang menjadi tertutup.

"Tidak peduli dengan lingkungan sekitar, enggan untuk bersosialisasi," katanya.
Kemudian, ada pula seseorang yang sedang dalam masalah pribadi seperti ditinggal pacar, kemudian merenung, menjadi penyendiri, tidak menceritakan masalah kepada orang lain, juga bisa memicu seseorang mengalami gangguan jiwa.

Pairulsyah mengatakan, orang yang membuka diri cenderung lebih mudah menyelesaikan masalah dan bisa menghindari stres. Faktor keterbukaan dalam keluarga juga akan banyak menyelesaikan masalah.
"Hanya saja, dalam era masyarakat modern bekerja biasanya full time. Sehingga waktu untuk bersosialisasi menjadi kurang. Keterbukaan dalam keluarga juga minim," ujarnya.

Pairulsyah menambahkan, tipe masyarakat di Indonesia adalah masyarakat beragama. Selain terbuka, mendekatkan diri kepada agama merupakan benteng dari stres yang dapat mengganggu kejiwaan seseorang.
"Kalau imannya kuat, maka dia bisa konsultasi dengan pemuka agamanya. Misalnya, muslim bisa bercerita dengan kyai, kristen bisa berkonsultasi dengan pendeta, dan lain lain," ujar Pairulsyah.

Diakui Pairulsyah sekarang banyak lembaga-lembaga konsultasi psikologi kurang dimanfaatkan. Masyarakat cenderung malu menceritakan masalah mereka dengan psikolog.
Padahal, salah satu terapi menghindari stres yang mengakibatkan gangguan mental seseorang yakni dengan berkonsultasi dengan psikolog.

"Masyarakat Lampung cenderung menggunakan jasa psikologi hanya ketika putra mereka akan masuk sekolah, lebih kepada melihat minat dan bakat anak. Kalau untuk berkonsultasi masih malu," katanya.

0 komentar:

Posting Komentar

Blogger news

Blogroll

About