Kamis, 18 April 2013

Digeruduk FPI, Wali Kota Depok Ngumpet di Ruangan

Posted by Lensa Peristiwa On 07.56
http://data.tribunnews.com/foto/bank/images/nur-mahmudi-ismail-fpi2.jpg
Kantor Nur Mahmudi Ismail digeruduk FPI
Depok- Nur Mahmudi Ismail hanya bisa bersembunyi di ruangannya. Wali Kota Depok itu tak berani keluar dari ruangannya di lantai 2 gedung Balaikota Depok, saat rombongan Front Pembela Islam (FPI) Kota Depok, datang menyerbu, Rabu (17/4/2013) siang.

Kedatangan rombongan FPI Kota Depok yang dipimpin oleh ketuanya, Habib Idrus Al-Gadri, dalam rangka menanyakan realisasi janji Pemerintah Kota Depok, yang akan menutup sejumlah warung remang-remang di daerah Pondok Rangon Cibubur.


"Sudah terlalu lama masalah ini dibiarkan. Kawasan itu sudah jadi sarang maksiat. Pemkot Depok sudah berjanji akan membongkar warung remang-remang itu 14 April kemarin. Kenapa sampai sekarang belum dibongkar juga? Apa takut? Kalau takut serahkan sini sama FPI, biar kami sikat semua," ujar Habib Idrus.


Sayangnya keinginan rombongan FPI itu bertemu Wali Kota Nur Mahmudi tak kesampaian. Saat rombongan FPI datang, ajudan Wali Kota Depok buru-buru mengunci ruangan atasannya dari dalam. Sementara Nur Mahmudi memilih tak keluar dari ruangannya tersebut.


Rombongan FPI yang kesal tak bisa bertemu Wali Kota Depok, kemudian menggedor-gedor paksa ruangan orang nomor 1 di Kota Depok tersebut.


Habib Idrus yang kesal karena tak mendapat jawaban dari dalam kantor, terlihat mengamuk dan berupaya membongkar paksa pintu yang terkunci rapat itu. Hampir setengah jam lamanya rombongan FPI itu bertahan di depan ruangan Wali Kota Depok.


Rombongan anggota FPI itu kemudian ditemui oleh Sekretaris Dinas Satpol PP Kota Depok, Slamet AR.

        
Kepada Slamet, Habib Idrus mengancam akan mengerahkan anggotanya untuk membongkar warung remang-remang di kawasan Pondok Rangon itu, jika tidak ada ketegasan dari pemerintah Kota Depok.
     
"FPI cuma 10 orang, tapi kami siap melawan ribuan preman yang membekingi tempat maksiat itu," kata Habib Idrus.
     
Menanggapi tuntutan FPI itu, Slamet AR mengatakan bahwa pihaknya masih berkoordinasi dengan pihak polisi dan TNI, untuk menutup warung remang-remang di Pondok Rangon
       
"Sabar Habib, kami masih terkendala jumlah personel. Tadi kami sudah berkoordinasi dengan Polres dan TNI, Insya Allah tanggal 24 April kami akan bergerak," ucap Slamet.

Karena tak bisa bertemu Nur Mahmudi, rombongan FPI akhirnya membubarkan diri, dan memberi ultimatum waktu kepada Pemkot Depok hingga 24 April, untuk membongkar warung remang-remang di Pondok Rangon itu.
SUMBER 

0 komentar:

Posting Komentar

Blogger news

Blogroll

About