Senin, 08 April 2013

Ilustrasi
Kajen - Tujuh rumah warga dan sebuah bangunan sekolah madrasah ibtidaiyah di Desa Linggoasri, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, terancam roboh karena kondisi tanah yang labil dan curah hujan tinggi.

Ketua Rukun Tetangga Desa Linggoasri, Rabin mengatakan, hujan deras yang masih sering mengguyur wilayah desanya mengakibatkan kondisi tanah makin labil sehingga rawan longsor.

"Jika turun hujan maka kami sekeluarga memilih mengungsi ke tempat yang aman karena konstruksi tanah mudah goyah," katanya, Ahad (7/4).

Warga setempat, Nur Ranto mengatakan, dengan kondisi rumah yang retak dan menimbulkan lobang pada salah satu celah bangunannya mengakibatkan banyak hewan liar mudah masuk ke dalam ruangan.

"Jujur saja, dengan kondisi bangunan rumah yang retak dan lantai yang berlobang menimbulkan penghuni rumah tidak nyaman karena selain takut roboh juga banyak hewan liar masuk ke dalam ruangan," katanya.

Ia mengaku warga belum mampu merenovasi rumahnya yang terancam roboh itu karena sebagian mereka bekerja dengan berpenghasilan pas-pasan.

"Kami belum sanggup merenovasi rumah karena dana belum cukup. Kami berharap pemkab bisa membantu kesulitan warga, apalagi Wakil Bupati Pekalongan, Fadia A. Rafik pernah menjanjikan memberikan bantuan" katanya.

Kepala Desa Linggoasri, Wasito mengaku turut prihatin dengan kondisi tersebut. Pihaknya selalu minta warganya untuk selalu waspada dengan keadaan tanah yang labil, karena saat turun hujan deras tanah sewaktu-waktu bisa longsor.

"Kami prihatin sekali, kami selalu mengimbau pada warga untuk sabar menunggu bantuan yang sudah diajukan pemerintah desa kepada pemkab untuk renovasi rumah yang terancam roboh itu," katanya.

0 komentar:

Posting Komentar

Blogger news

Blogroll

About