Ilustrasi |
Kajen - Tujuh rumah warga dan sebuah bangunan sekolah madrasah ibtidaiyah di
Desa Linggoasri, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, terancam roboh
karena kondisi tanah yang labil dan curah hujan tinggi.
Ketua
Rukun Tetangga Desa Linggoasri, Rabin mengatakan, hujan deras yang
masih sering mengguyur wilayah desanya mengakibatkan kondisi tanah makin
labil sehingga rawan longsor.
"Jika
turun hujan maka kami sekeluarga memilih mengungsi ke tempat yang aman
karena konstruksi tanah mudah goyah," katanya, Ahad (7/4).
Warga
setempat, Nur Ranto mengatakan, dengan kondisi rumah yang retak dan
menimbulkan lobang pada salah satu celah bangunannya mengakibatkan
banyak hewan liar mudah masuk ke dalam ruangan.
"Jujur
saja, dengan kondisi bangunan rumah yang retak dan lantai yang
berlobang menimbulkan penghuni rumah tidak nyaman karena selain takut
roboh juga banyak hewan liar masuk ke dalam ruangan," katanya.
Ia
mengaku warga belum mampu merenovasi rumahnya yang terancam roboh itu
karena sebagian mereka bekerja dengan berpenghasilan pas-pasan.
"Kami
belum sanggup merenovasi rumah karena dana belum cukup. Kami berharap
pemkab bisa membantu kesulitan warga, apalagi Wakil Bupati Pekalongan,
Fadia A. Rafik pernah menjanjikan memberikan bantuan" katanya.
Kepala
Desa Linggoasri, Wasito mengaku turut prihatin dengan kondisi tersebut.
Pihaknya selalu minta warganya untuk selalu waspada dengan keadaan
tanah yang labil, karena saat turun hujan deras tanah sewaktu-waktu bisa
longsor.
"Kami prihatin sekali, kami selalu mengimbau pada warga untuk sabar menunggu bantuan yang sudah diajukan pemerintah desa kepada pemkab untuk renovasi rumah yang terancam roboh itu," katanya.
0 komentar:
Posting Komentar