Senin, 08 April 2013

Lima Pemuda Cabul Bermodal Facebook Diciduk Polisi

Posted by Lensa Peristiwa On 06.07
Jakarta - Polres Jakarta Timur kembali mengungkap kasus pencabulan terhadap anak di bawah umur yang memanfaatkan media jejaring sosial Facebook.
 
Hal itu terjadi setelah lima pemuda yang diduga pelaku pemerkosaan berjamaah terhadap seorang gadis remaja berhasil dibekuk dari tempat tongkrongan mereka.

Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur AKB Muhammad Saleh mengatakan penangkapan pelaku pencabulan itu dilakukan secara bertahap. Yakni, sejak Sabtu (6/4) malam hingga Minggu (7/4) dini hari.

Penangkapan tersebut diharapkan bisa menelusuri sisa pelaku yang masih buron.
"Lima pelaku sudah ditangkap dari tempat mereka nongkrong, di sebuah rumah kontrakan. Kasus ini masih terus dikembangkan," ujar Saleh, Minggu (8/4).

Soal kronologis penangkapan, ia masih enggan untuk membeberkannya. Sebab, katanya, pelaporan penelusuran kasus ini masih dalam penuntasan tim penyidik.

"Nanti Kapolres (Jakarta Timur Kombes Mulyadi Kaharni) yang akan menyampaikan penangkapan ini," imbuh dia.

Itu akan dilakukan pada konferensi pers yang dijadwalkan dihelat pada Senin (9/4).
Kasus ini sendiri bermula dari perkenalan antara korban dengan pemuda, IL di jejaring sosial facebook, beberapa waktu lalu.

Lantaran diiming-imingi ponsel BlackBerry, korban setuju permintaan pertemuan di dunia nyata alias kopi darat dengan IL. Pelaku membawa korban ke rumahnya. Tidak nyaman dilecehkan secara seksual, korban meminta pulang.

Namun, IL malah membujuknya untuk pergi lebih dulu ke tempat tongkrongannya dan kawan-kawannya. Ia pun diperkenalkan kepada mereka. Nahas, seorang pelaku berinisial RK malah memaksanya menenggak minuman keras dan menghisap rokok.

Setelah mabuk, korban dibawa para pelaku ke ke rumah kontrakan salah satu dari mereka, di di Jalan Waru, Kelurahan Batuampar, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Ke-11 pemuda itupun menggilir korban dalam waktu empat hari berturut-turut masa penyekapan, sejak Jumat (1/3).

Korban mengalami trauma berat. Keluarganya yang risau anak mereka tidak juga kembali lantas berinisiatif mencari kabar dari teman-temannya dan melapor ke kantor Polsek Pasar Minggu.

Beruntung, seorang kawan korban sempat mendapat pesan singkat soal posisi penyekapan dirinya.
Seorang sepupu korban pun menyusul ke lokasi dan membawa pulang korban. Korban dalam keadaan trauma berat.

Pelaporan pun dilakukan ke Polres Jakarta Timur pada 6 Maret lalu. Selama masa pengejaran pelaku ini, ibu kandung korban mengaku sempat mendapat tawaran damai dan permintaan pencabutan laporan dari orang tua IL.

"Sekitar pertengahan Maret saya dihubungi keluarga IL. Dia mengajak bertemu untuk berdamai," akunya.
Ia melihat perbuatan penodaan bergilir terhadap anak kandungnya itu sebagai hal yang tidak termaafkan. Karenanya, semua permohonan yang diajukan berulang kali itu ditolaknya. Selain tentunya itu malah dianggap merendahkan dirinya.

"Mungkin mereka sudah bosan. Sekarang sudah tidak menghubungi dan meminta damai lagi," ucapnya.[*] 

0 komentar:

Posting Komentar

Blogger news

Blogroll

About