Sabtu, 29 Juni 2013

http://images.detik.com/content/2013/06/22/763/104557_menkesbalsemdian.jpg
Menkes pantau penyaluran Balsem (Foto: Dian/detikHealth)
Jakarta, Pasca pengumuman kenaikan bahan bakar minyak, bantuan langsung sementara masyarakat (Balsem) langsung diberikan. Beberapa menteri memantau langsung penyaluran Balsem ini, tak terkecuali Menkes Nafsiah Mboi. Kepada warga penerima Balsem, Menkes berpesan agar uang tersebut tidak digunakan untuk membeli rokok.

Menkes memantau penyaluran Balsem untuk warga Kebon Jeruk di Kantor Pos Jalan Meruya Ilir, Jakarta Barat, Sabtu (22/6/2013). Mengenakan blus biru dengan motif batik, Menkes datang menyapa dan berbincang-bincang dengan warga.

"Sakit apa, Bu?" tanya Menkes kepada seorang nenek bernama Sutiyem yang ikut mengantre Balsem.

"Kaki saya sakit kalau buat jalan, kadang suka lemas, suka keram," jawab perempuan berusia 85 tahun itu.

"Sudah diobati?" Menkes kembali bertanya.

"Diobati seadanya," ucap Sutiyem sambil menangis.

Menkes kemudian menyapa puluhan warga lainnya. Rencananya ada 1.700 warga di Kebon Jeruk yang akan mendapatkan Balsem.

Secara simbolis Menkes memberikan Kartu Perlindungan Sosial (KPS) kepada dua warga. Selanjutnya dia mendampingi warga tersebut menerima bantuan Rp 150 ribu dari petugas kantor pos.

"Dihitung dulu uangnya," kata Menkes kepada salah satu penerima Balsem, Subeni (70).

"Uangnya mau dibuat apa?" tanya Menkes kepada Subeni.

"Beli beras dan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Apalagi saya mengurus cucu," jawab Subeni.

"Jangan dibuat beli rokok ya Pak," pesan Menkes. Subeni mengangguk sambil tersenyum.

Menkes aktif bertanya kepada warga lainnya untuk memastikan Balsem digunakan dengan baik. Misalnya saja, dia bertanya kepada perempuan paruh baya bernama Nani, akan digunakan untuk apa balsem yang diterimanya itu.

"Saya mau buat memenuhi kebutuhan sehari-hari dan menyekolahkan anak saya 2 orang, mereka kuliah dua-duanya," ucap perempuan yang bekerja sebagai penjual keripik tersebut.

Menurut Nani, pendapatannya Rp 20 ribu sehari. Dia mengaku pada hari ini sama sekali belum membeli beras untuk makan keluarganya.

"Ya sudah, dipergunakan dengan baik ya Bu. Tetap berjuang dan bersemangat menjalani hidup," ujar Menkes kepada Nani.

Untuk menerima Balsem, warga harus membawa berkas seperti KTP, Kartu Keluarga (KK), dan KPS. Seperti diketahui, Balsem akan dikucurkan dalam kurun 4 bulan. Tiap bulan nilainya Rp 150 ribu, namun hanya akan dikucurkan dua kali. Masyarakat diimbau agar tidak terburu-buru mencairkan dana Balsem. Sebab paket bantuan Balsem dapat diambil hingga 2 Desember 2013.

0 komentar:

Posting Komentar

Blogger news

Blogroll

About