IST |
Jakarta - Bagi kebanyakan orang, manusia yang hidup di alam nyata tidak mungkin
bisa berhubungan dengan mahluk gaib. Keduanya mustahil saling bertemu
lantaran memiliki dunia yang berbeda dimensi. Namun apa yang terjadi
pada diri Wagini telah membalikkan dugaan sementara itu.
Wagini adalah anak genderuwo dari hasil hubungan intim dengan seorang
gadis kembang desa dari Alas Purwo, Banyuwangi, Jawa Timur. Sejak
pertama kali kemunculannya di acara 'Bukan Empat Mata' yang dipandu
langsung oleh Tukul Arawana, nama Wagini menjadi buah bibir di
masyarakat. Bahkan di dunia maya, fenomena Wagini sebagai anak genderuwo
ini telah menciptakan kehebohan.
Maklum, wajah dan tubuhnya tidak seperti manusia normal. Menurut
pengakuan Eyang Ratih, wanita yang mengasuh Wagini, anak genderuwo ini
masih berusia muda meski terlihat sudah tua. Wagini berbeda dengan
pemuda seusianya. Ia memiliki berbagai keajaiban yang jarang dimiliki
manusia biasa.
Wagini memang ajaib. Sekaligus aneh. Meskipun tubuhnya penuh bulu dan
wajahnya jauh bila dikatakan rupawan, ia memiliki kekuatan supranatural
yang tinggi. "Biasanya, di daerahnya, Banyuwangi, senantiasa ada
keributan. Namun, begitu Wagini muncul, keributan itu lenyap," kata
Eyang Ratih di acara Empat Mata beberapa hari lalu.
Selain itu, menurut Eyang Ratih, Wagini dalam hidupnya pernah
menangani kejadian aneh. Suatu saat, rumah tetangganya pernah kemasukan
ular kobra. Sang tetangga ketakutan karena ular itu seperti ingin
mengejarnya. Wagini kemudian datang menangkap ular tersebut dan berkata,
“He ngopo kowe (Sedang apa kamu?)” dan dalam sekejap ular tersebut
mati. Entah apa yang dilakukan anak genderuwo itu. Namun nyatanya ular
kobra itu mati seketika.
Berdasarkan penuturan Eyang Ratih, Wagini terlahir karena hubungan
tak lazim dari genderuwo dengan ibunya yang merupakan kembang desa. Pada
dasarnya genderuwo suka dengan wanita, dan mudah berhubungan badan
dengan wanita yang dicintai, dengan cara beralih tubuh. Ketika suami
wanita tersebut sedang pergi, genderuwo menyamar dan meniduri wanita
tadi beberapa kali.
Singkat cerita, ketika Wagini lahir dan berwajah mengerikan, sang
suami terkejut dan mengalami depresi untuk kemudian meninggal. Sementara
sang ibu kemudian sempat jengkel karena keserakahan Wagini dalam makan.
Hendak memukul, ibu itu terkejut karena muncul sesosok genderuwo
bertinggi tiga meter yang membawa Wagini dari rumah tersebut. Untuk
kemudian, Wagini berpindah ke rumah Eyang Ratih sejak usia 12 tahun.
Apakah Wagini benar-benar anak genderuwo? Mungkinkah ia hanya manusia
yang mengalami kelainan genetis, kemudian disalahartikan oleh
kebanyakan orang?
Bagi Guru Besar dari Departemen Andrologi dan Seksologi Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana, Bali, Wimpie Pangkahila fenomena Wagini
hanya tipu muslihat saja. Ia menyangkal soal cerita anak genderuwo ini.
Menurut dia, tidak mungkin ada anak genderuwo, buah hubungan percintaan
antara manusia dengan genderuwo.
"Kalau orang mirip genderuwo iya. Saya kira berita itu tidak benar,
itu pembodohan. Kalau memang dianggap anak tidak wajar, kurang gizi atau
ada kelainan, mestinya dikonsultasikan dulu ke tenaga ahli biar
diketahui penyebabnya apa. Sehingga diketahui jenis kelainannya dan
segera mendapat perawatan medis," ujarnya.
Lalu apakah anda masih yakin bila Wagini adalah anak genderuwo?
Bagaimana pendapat Anda? Apa pun pendapat Anda tentang anak genderowu
ini. Wagini nyatanya memiliki kelainan dan sangat berbeda dengan manusia
normal lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar